Sabtu, 13 November 2010

Nasehat Emas Untuk Mualaf

Diposting oleh dwita is Miss CueX di Sabtu, November 13, 2010
Dari judul, sepertinya hanya untuk muallaf, namun secara content, artikel dibawah merupakan sebagai sindiran bagi kita yang telah mengaku seorang muslim atau muslimah terlebih dahulu. Sudahkah kita mengetahui dan menjalankan nasehat dibawah ini?? Postingan ini juga untuk mengingatkan diri saya sendiri yang baru sebagai muslim abangan.
“Masuklah Islam secara Kaffah, tinggalkan kejahilan masa lalu, tingkatkan kebaikan yang telah dilakukan dengan niat karena ALLAH swt.”
MediaMuslim.Info - Saling memberikan nasehat dan pengarahan didalam kebaikan dan kebenaran adalah tugas setiap umat Islam baik terhadap diri sendiri, keluarga maupun orang lain. Termasuk memberikan nasehat atau pengarahan kepada orang yang baru masuk agama Islam dan beriman kepada Alloh Subhaanahu wa Ta’ala sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah secara benar, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Alloh Subhaanahu wa Ta’ala, setelah sebelumnya ia memeluk agama selain Islam dan meyakini I'tiqad-i'tiqad yang menyimpang itu.
Berikut nasehat-nasehat yang spesial kepada orang-orang yang baru masuk agama Islam (berlaku juga kepada seluruh umat Islam):

Pertama: Hendaklah ia mulai mempelajari dalil-dalil dan keterangan-keterangan yang menunjukkan kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. agar ia merasa yakin akan kebenaran risalahnya.

Kedua: Hendaklah ia serius membaca al-Qur'an dan mempelajari makna-makna, serta perintah-perintah dan larangan­larangan yang dikandungnya.

Ketiga: Hendaklah ia mempelajari bahasa Arab, baik cara membaca, menulis dan menuturkannya, serta mempelajari makna kata-katanya supaya ia dapat memahami firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala. dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Keempat: Hendaklah ia mempunyai keinginan kuat untuk mempelajari aqidah Islamiyah yang dipegang teguh oleh kaum ahli sunnah; yaitu aqidah yang bersumber dari al-Qur`an, Sunnah, dan atsar-atsar yang shahih dari para sahabat dan para imam-imam besar.

Kelima: Hendaklah ia mengenali bid`ah-bid`ah dan perkara­perakara baru yang diperbuat oleh kebanyakan orang-orang yang menyimpang supaya ia berhati-hati terhadap syubhat-syubhat dan propaganda-propaganda mereka yang menyesatkan serta menjauhkannya dari agama Islam yang benar.

Keenam: Hendaklah ia memperdalam agama dan mempelajari syari`at dan kandungannya, baik berupa ibadah-­ibadah, ketaatan-ketaatan, hal-hal yang diharamkan dan dimakruhkan, maupun etika dan akhlak serta perlakuan-perlakuan yang menjelaskan sasaran syari`at ini dan ketinggian ajaran­ajarannya.

Ketujuh: Hendaklah ia mempunyai keinginan yang kuat untuk mengamalkan dan mengaplikasikan segala apa yang telah ia ketahui ataupun yang ia dengar berupa amalan-amalan sunat, sebab buah ilmu adalah amal. Termasuk rukun-rukun dan kewajiban-kewajiban serta semua anjuran-anjuran yang diserukan oleh syari`at Islam.

Kedelapan: Waspadalah terhadap perbuatan-perbuatan maksiat dan penyimpangan-penyimpangan serta hal-hal yang diharamkan, sekalipun itu termasuk kebiasaan-kebiasaan yang banyak dilakukan pada berbagai bangsa, seperti minuman­minuman keras dan narkotika. Selain itu hendaklah ia menjauhkan diri dari pergaulan bersama para pelaku maksiat dan penyeru kesesatan.

Kesembilan: Hendaklah bersabar menghadapi musibah, cobaan, ujian dan kesengsaraan yang menimpa di jalan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, baik berupa kesempitan hidup, kesusahan, kemiskinan, maupun berupa siksaan, penganiyaan, penjara dan kelaliman dari musuh-musuh Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang berusaha merintangi sampainya agama Alloh Subhanahu wa Ta’ala kepada orang lain.

Kesepuluh: Hendaklah ia melakukan dakwah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam dan sasaran-sasarannya kepada para kerabat, tetangga, dan teman-teman sepergaulannya dari orang-orang Nasrani dan lainnya, serta mendorong mereka untuk memeluk agama Islam sembari menceritakan akibat yang baik bagi orang yang menyerahkan dirinya kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Dengan demikian selamatlah agamanya dan syahidlah di atas agama Islam yang benar; yaitu agama yang hanya diterima Alloh
Subhanahu wa Ta’ala tidak ada agamapun selainnya yang diterima. wallahu a`la, wa shallallahu `ala muhammad wa aaalihi wa shahbihi wa sallam.

(Sumber Rujukan: Sosok Isa Dalam Sorotan Ulama, Syaikh Abdullah Bin Abdurahman Al Jibrin) 
sumber : http://www.mediamuslim.info/nasehat/nasehat-emas-teruntuk-muallaf.html

0 komentar:

Posting Komentar

 

dwita's story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea